Sunday 12 July 2015

NASA Rahsiakan Penemuan Bukti Lailatul Qadr

 
 
Walaupun kita kini berada di hari-hari terakhir bulan Ramadhan tapi masih lagi tidak terlewat untuk kita mengejar fadhilat Lailatul Qadr. Rupa-rupanya dalam diam-diam pihak NASA menjalankan kajian bagi mengetahui tentang adanya (malam) Lailatul Qadr.
 
Pengarah Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah di Mesir, Dr. Abdul Basith As-Sayyid menegaskan bahawa, Badan Nasional Angkasa Amerika (NASA) telah menyembunyikan kepada dunia bukti saintifik tentang Lailatul Qadr.

Dia menyalahkan kalangan jutawan Arab yang kurang perhatian dengan perkara ini untuk mengambil langkah sewajarnya bagi pengetahuan seluruh dunia.

Menurutnya, sesuai dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadr adalah “baljah” (بَلْجَة); tingkat suhunya sederhana), tidak ada bintang atau meteor jatuh ke (atmosfera) bumi, dan pagi harinya matahari keluar dengan tanpa radiasi cahaya.
 
"Menurutnya, sesuai dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadar adalah “baljah” (بَلْجَة);tingkat suhunya sederhana), tidak ada bintang atau meteor jatuh ke (atmosfera) bumi, dan pagi harinya matahari keluar dengan tanpa radiasi cahaya"
 
”Sayyid menegaskan, terbukti secara ilmiah bahawa setiap hari (hari-hari biasa) ada sekurang-kurangnya 10 bintang dan 20 ribu meteor yang jatuh ke atmosfera bumi, kecuali Lailatul Qadr dimana tidak ada radiasi cahaya sekalipun.
 
Perkara ini sudah ditemui Badan Angkasa NASA 10 tahun lalu. Namun mereka tidak menerbitkan maklumat tersebut dengan alasan supaya bukan Islam tidak tertarik masuk Islam.
 
Kenyataan ini memetik ucapan seorang pakar di NASA bernama Carner, seperti yang dipetik oleh harian Al-Wafd Mesir. Hal tersebut dikemukakan Abdul Basith Sayyid, Pengarah Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah di Mesir, dalam sebuah program di TV Mesir. Sayyid juga menegaskan, saintis bernama Carner itu akhirnya masuk Islam dan akibatnya kehilangan jawatannya di NASA.
 
Ini bukan pertama kalinya, NASA mendapatkan kritikan dari pakar Islam. Pakar geologi Islam Zaglol Najjar pernah menegaskan, NASA pernah menghilangkan satu halaman di laman rasminya yang pernah disiarkan selama 21 hari. Halaman itu berisi hasil ilmiah tentang cahaya aneh yang tidak terbatas dari Ka’bah di Baitullah ke Baitul Makmur di langit.
 
Sayyid menegaskan, “jendela” yang berada di langit itu mirip yang disebutkan dalam Al-Quran.
 
 وَلَوْ فَتْحنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنْ السَّمَاء فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ لَقَالُوا إِنَّمَا سُكِّرَتْ أَبْصَارنَا بَلْ نَحْنُ قَوْم مَسْحُورُونَ
 
“Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya. tentulah mereka berkata: “Se sungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir”.” (Al-Hijr: 14)
 
Carner menyaksikan dengan bukti jelas bahawa jagat raya saat itu gelap setelah “jendela” itu terselak. Karenanya, setelah itu Carner isytiharkan keislamannya.
 
Rujukan;
 

Belajar Quran